Bhima Swarga

Perjalanan Spiritual Bhima ke Sorgaloka

Sembari membuka kembali lipatan lipatan tradisi lama untuk bertutur tentang kisah kisah klasik dalam serat mahabarata atau ramayana, terutama konsepsi hukum sebab akibat yang menjadi keyakinan kita dalam srada ke tiga dalam panca srada yakni karma phala

Penting juga di simak lagi ajaran surga neraka, seperti atma prasangsya dalam dalam biam swarga, japatuan, lubdaka dan lain - lain, agar bias menjadi tuntunan atawa ‘uger-uger’ pergaulan masyarakat. 

Lewat lembaran ini diingatkan kembali nilai-nilai luhur dan filsafat cerita Bima Swarga bias kiranya menjadi rambu rambu bagi kita semua, pengelola negara, birokrat, dan semua umat sedharma, dalam berlaksana agar tercapai kembali kedamaian sesuai harmoni Tri Hita Karana yang kita idamkan.
Kisahnya diceritakan sebagai berikut
Sebelum menyelamatkan orang tuanya untuk mendapatkan kebahagiaan abadi di Sorgaloka, Sang Bhima juga menyaksikan penghukuman di Neraka bagi para roh yang semasa hidupnya selalu berbuat jahat.
Dewi_Kunti.jpg
Berawal dari sebuah
mimpi Dewi Kunti
yang didatangi roh suaminya
Bhuta Celeng dan Butha Naya.jpg
Terlihat pelaksanaan
hukuman bagi para atma
yang selalu berbuat jahat
Neraka Kawah Gomuka.jpg
Terlihat pula Bhuta Ireng
sedang menghukum atma corah
Sang Suratma.jpg
Ada pula Sang Suratma
sedang menghukum murid yang tidak pernah taat pada guru.
Sang Bhuta Wingkara.jpg
Bhuta Wingkara juga sedang menyiksa roh yang semasa hidupnya suka membunuh binatang.
Bhuta Tog Tog Sil.jpg
Bhuta Tog-Tog Sil terlihat pula sedang menghukum atma yang berani memperjual belikan prasasti.
Bhuta Brungut.jpg
Terlihat hukuman dari Bhuta Brungut dan siksaan terhadap atma yang semasa hidupnya tidak ramah
Bhuta Ramya.jpg
Bhuta Ramya menyiksa roh yang semasa hidupnya meracuni banyak orang.
Bhuta Pretu.jpg
Bhuta Pretu melaksanakan tugasnya untuk menghukum roh yang tidak mau menyusui bayinya
Bhuta Lendi.jpg
Oleh Bhuta Lendi, terlihat sedang menghukum roh yang semasa hidupnya suka berselingkuh.
Bhima Pandu dan Dewi Madri.jpg
Penyelamatan Atma Sang Pandu dan Dewi Madiri untuk mencapai kebahagiaan abadi di sorga.









Pak Agus Bos Hotel
"Wayang Kulit Cenk Blonk"